BOdoh

0 komentar

Print Cerpen
Posting cerpen by: TiaRa Dahl
Total cerpen di baca: 966
Total kata dlm cerpen: 1300
Tanggal cerpen diinput: Tue, 2 Mar 2010 Jam cerpen diinput: 4:10 PM
0 Komentar cerpen

            Aku harus berusaha berlari secepat mungkin. Kesempatan ini tidak boleh hilang lagi. Rasa ini sangat menyesakkan dadaku dan membuatku gila . Dia harus tahu apa yang ku rasakan. Dia turun dari sepeda motornya, jarakku dengannya semakin dekat.             Yes!! Aku berhasil menarik baju seragamnya. Dia jatuh tersungkur ke belakang.            “Maaf!” ucapku dengan nafas ngos-ngosan            Dia menggurutu. Akhh.., aku tidak peduli. Yang penting harus ku tuntaskan semua ini.            “Nama ku Agatha. Aku tinggal tidak jauh dari  sini. Aku sering memperhatikanmu!” cecarku            Dia semakin aneh melihatku            “Aku menyukaimu. Mau kah kamu menjadi pacarku?”            Keningnya berkerut, heran.             “Dasar Gila!!” ucapnya ketus.***            Sekarang aku satu sekolah dengannya, aku berhasil membujuk Papa. Aku akan mengejarnya sampai aku mendapatkannya.            Dia berdiri, bersender di dinding, kaki kirinya di tekuk, kedua tangannya dimasukkan dalam saku celananya. Keren, benar-benar sempurna.            “Aku bosan melihatmu dan juga cewek-cewek yang lain. Kalian sama saja!!” ucapnya sinis.            Aku sudah mati rasa dengan kata-katanya.            Aku berdiri di depannya. Dia melihatku dari atas sampai ke bawah. Aku risih.             “Emmm, Lumayan!!” ucapnya            Aku tidak mengerti apa yang ada di pikirannya.             “Aku akan menerimamu tapi hanya untuk satu bulan. Aku lelah dengan keadaan seperti ini!!” ucapnya ketus.            Akhirnya,  Aku mendapatkannya. Aku senang.            Lalu dia mendekatiku. Sangat dekat. Aku bisa mendengar hembusan lembut nafasnya. Oh Tuhan, apakah dia akan menciumku?? Aku tidak rela!! Aku bisa mati gemetaran seperti ini            “Jangan berharap perhatian lebih dariku!!” kecamnya kemudian berlalu pergi.             Perhatian?? Aku tidak perlu. Yang penting aku bisa mendapatkannya. Ini perlu dirayakan.***            Dua minggu telah berlalu sejak dia menerimaku. Anak cewek bersikap tidak baik padaku. Mereka tidak terima aku pacaran dengannya. Ini suatu kesalahan bagi mereka.            “Nih untuk mu!!” ku sodorkan sebuah kartu untuknya!!”            Dia mengambilnya lalu membacanya. Tak berapa lama kemudian, dia tertawa terpingkal-pingkal, aku tidak pernah melihat dia seperti ini, Aneh.            “Bodoh, makanya jangan sok pintar bahasa Inggris!!” ledeknya lalu memukul kepala ku dengan kartu itu.            Aku bingung, tidak mengerti.            “Tulisan yang betul Happy Birthday buka Happy Birdday,!!” dia tertawa lagi            “kamu pikir aku burung,!!” dia terus menertawaiku.             “Aku tahu aku bodoh, tak sepintar kamu.” Ucapku lirih            Dia terdiam            “Kamu selalu sinis padakuku, bersikap manis hanya di depan anak-anak, tidak pernah mengantarku pulang sampai ke rumah, selalu turunin aku di tengah jalan, tidak pernah telfon ataupun sms aku, dan kalaupun aku yang nelfon pembicaraanmu selalu mengejek dan menertawaiku. aku menerima itu semua!!!”            Aku menangis.            “aku tahu, aku jangan terlalu berharap perhatian lebih darimu, tapi tidak bisakkah kamu sedikit menghargaiku? Aku membuatnya semalaman untukmu!!            Aku menangis terisak-isak. Dia gelapan melihatku. Dia berusaha menghiburku, berjanji akan membelikanku ice cream jika aku berhenti menangis. Akhirnya setelah makan ice cream, untuk pertama kalinya dia mengantarku pulang sampai ke rumah.             Aku selalu melihat gantungan kunci di kunci sepeda motornya.  Pemberian mantan pacarnya. Kelihatannya dia sangat mencintai mantan pacarnya. Kenapa mereka putus?? Huff, itu masalah mereka. Tapi bagi ku cewek itu bodoh, mengapa meninggalkannya,  Sementara aku jatuh bangun berusaha mendapatkannya. Yah aku iri pada cewek itu. Aku hanya mendapatkan raganya, tidak dengan cintanya. Aku hanya menjadi parasit di hubungan mereka***            “Aku tidak ingin pulang. Aku ingin kita pergi ke suatu tempat!!” pintaku            Keningnya berkerut.            “Aku sibuk, mau latihan basket!!”            “Tolonglah ini yang terakhir kalinya!!”            “Selalu saja seperti itu!!”            “Ini hari terakhir kita pacaran, sudah genap 1 bulan. Aku ingin menujukkan sesuatu padamu!”            Akhirnya dengan wajah muram, dia akhirnya mau.            Matanya tak berkedip ketika dia melihat siapa di depannya. Yah aku mempertemukannya dengan pacarnya. Hatiku perih sekali, tapi ini lah yang terbaik yang harus ku lakukan.             “Aku tahu kamu masih mencintainya. Aku ingin kalian balikan lagi.”            Cewek itu tersenyum.            “Bodoh!!” ucapnya sinis            “Kenapa?? Anak-anak bilang kamu sangat mencintai dia. Buktinya kamu masih menyimpan gantungan kunci pemberiannya.”            Dia merogoh saku celananya. Menarik paksa gantungan kunci itu. Lalu membuangnya. Aku heran begitu juga dengan cewek itu.             Dia menarik tanganku, mengajakku pulang. Sepintas aku melihat itu cewek itu menangis.
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2009. ILMU MARTA SITANGGANG
Template Created by Marta Gresi Sitanggang